Tinjauan Medis dan Akademis tentang Vaksinasi di Era Pandemi Covid-19


Tinjauan Medis dan Akademis tentang Vaksinasi





    Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Uniersitas Padjajaran Prof. Cissy Rachiana Sudjana Prawira Kartasasmita, vaksin merupakan zat yang mengandung antigen dari virus atau bakteri spesifik yang telah dilemahkan dengan harapan akan membentuk antibodi untuk kemudian terciptanya imunitas. Sejalan dengan itu, memang diakui bahwa vaksin merupakan bagian terpenting dalam peradaban manusia dalam menghadapi penyakit mematikan dan penyebaran penyakit mematikan.

    Meskipun manfaat dari program vaksinasi begitu positif, tidak sedikit masyarakat yang menolak adanya program vaksinasi. Terlebih jika melihat situasi dan kondisi di Indonesia saat era pandemi Covid-19. Masih terdapat masyarakat yang menolak untuk vaksinasi dengan alasan yang beragam, mulai dari alasan dengan dasar kekhawatiran aman tidaknya vaksin tersebut digunakan. Lalu, alasan perbedaan jenis vaksin saat proses penyuntikan antara orang kelas atas dengan kelas menengah kebawah. Belum lagi alasan yang menyangkutpautkan dengan dasar agama, politik, dan sebagainya.

    Berangkat dari hal tersebut, Himpunan Mahasiswa Program Studi Pemikiran Politik Islam menyelenggarakan diskusi daring yang bertajuk “Vaksinasi untuk Ketahanan Negeri: Tinjauan Medis dan Akademis” pada hari Sabtu, 6 Februari 2021 via zoom meeting. Pemateri dalam kegiatan tersebut dari kalangan medis ada dr. Ahmad Syaifuddin, M.Kes selaku Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, lalu Kol. (Kes) dr. Rokieb selaku Kepala RS TNI AU Atang Sandjaja Bogor sekaligus Pembina Dewan Pengurus Wilayah ABNRI (Aksi Bela Negara Republik Indonesia) Jakarta. Serta dari kalangan akademis Dr. (C) Ozi Setiadi, S.Sos., M.A.Pol selaku dosen Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus sekaligus Kepala Penguatan Ideologi Pancasila ABNRI Jawa Tengah.

    Adapun sambutan dari Dekan Fakultas Dakwah & Komunikasi Islam IAIN Kudus Dr. Masturin, M.Ag yang diwakili oleh Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.SI selaku Kepala Program Studi Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus.

    “Saya mewakili Dekan Fakultas Dakwah & Komunikasi Islam, menyampaikan terima kasih terutama buat HMPS PPI yang sudah menyelenggarakan diskusi vaksinasi ini. Harap maklum karena anak-anak masih mahasiswa yang kiranya masih perlu bimbingan terhadap pembina dalam melaksanakan program kerjanya. Adapun mengenai tema diskusi kali ini, memang sampai sekarang anggapan masyarakat soal vaksinasi begitu beragam. Masih bersifat tabayyun, artinya perlu proses penelitian lebih lanjut lagi.” ungkap kaprodi PPI dalam sambutannya.

    Tak kalah pentingnya hadir juga Haerudin, S.H., M.H dari kalangan pemerintahan Kesbangpol (Kesatuan Bangsa Politik) Jawa Tengah yang bertindak sebagai keynote speaker dalam diskusi kali ini.

    “Seperti ajaran pendiri NU, hubbul wathan minal iman artinya mencintai tanah air sebagian dari iman. Jadi dalam kondisi era pandemi sekarang, sudah semestinya kita mencintai tanah air, melindungi tanah air, dengan cara menyukseskan vaksinasi ini sebagai wujud perlindungan diri juga perlindungan negeri.” ungkap Kesbangpol Jawa Tengah secara singkat.

Vaksinasi dalam Tinjauan Medis 

    Menurut dr. Ahmad Syaifuddin, M,Kes, vaksin adalah produk biologis yang digunakan untuk mencegah penyakit yang berisi antigen penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan untuk merangsang terbentuknya antibodi terhadap penyakit sehingga orang tersebut terhindar dari penyakit. Lebih lanjut, beliau memaparkan bagaimana langkah-langkah pembuatan vaksin.

“Adapun proses pembuatan vaksin setidaknya harus melewati beberapa tahapan yaitu uji laboratorium pada hewan atau uji praklinis, uji klinis, terakhir approval dan lisensi.” ungkap dokter yang kerap disapa dokter ipul.

Beliau juga memahami kondisi di Indonesia saat ini yang telah memasuki vaksinasi covid-19, dan beliau juga menjelaskan sikap ketika kita mendapat panggilan untuk vaksinasi. Yaitu tentu yang utama hasil skrinning harus baik, lalu jika mempunyai penyakit penyerta segera konsultasikan dengan dokter yang merawat, dan bila belum mengikuti imunisasi tahap 1 dapat ikut pada tahap selanjutnya.

Beranjak dari ketua IDI cabang Kudus, menuju narasumber kedua yaitu Kol. (Kes) dr. Rokieb. Beliau menjelaskan pentingnya sosialisasi terhadap vaksinasi yang sedang berjalan di Indonesia demi suksesnya vaksinasi tersebut.

“Saya rasa bentuk sosialisasi tentang vaksinasi ini sangat penting. Penting sekali. Karena supaya vaksinasi sukses kepada masyarakat Indonesia, itu juga perlu sikap turut andil oleh masyarakat. Disamping itu juga masyarakat harus sadar 5M (Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas dan interaksi), dengan itu insyaallah Indonesia bisa terhindar dari covid-19 dan angka penularan menjadi turun.” ungkap dokter Rokieb dengan jelas.


Vaksinasi dalam Tinjauan Akademis

Jika sebelumnya sudah dipaparkan dengan singkat vaksinasi dalam tinjauan medis, sekarang beranjak ke dalam tinjauan akademis. Hal ini dipaparkan oleh Dr. (C) Ozi Setiadi, S.Sos., M.A.Pol. Menurut beliau, fungsi vaksinasi sebagai ketahanan individu yang menghasilkan ketahanan kolektif yang pada akhirnya menjadi ketahanan nasional. Beliau juga menjelaskan dasar mengenai program vaksinasi ini sebagai wujud bela negara dalam Islam dengan 4 landasan yaitu sosiologis, kebhinekaan, ideologis, dan konstitusional. Dan tindak lanjut vaksinasi akan mewujudkan ketahanan nasional yang meliputi 5 hal.

  “Dari ketahanan nasional akan menampilkan kemampuan untuk individu dan masyarakat disebut hifdzun nafs, melindungi kepemilikan atas harta dan properti disebut hifdzun mal, melindungi generasi penerus disebut hifdzun nasl, melindungi agama dan kepercayaan disebut hifdzun din, melindungi warga dari pengaruh ideologis yang dapat merusak pikiran disebut hifdzul aql.” jelas dosen Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus tersebut.

 

Kontributor:
Mochammad Ariq Ajaba (Mahasiswa PPI'19)
Sri Lestari Vitta Ningsih (Mahasiswa PPI'19)

0 Comments:

Post a Comment

About

Institut Agama Islam Negeri Kudus Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Program Studi Pemikiran Politik Islam

Visi

Menjadikan Program Studi Unggul di Bidang Pemikiran Politik Islam Berbasis Islam Terapan pada Level Nasional Tahun 2023.

Misi

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran pada Program Studi Pemikiran Politik Islam berbasis nilai-nilai Islam Terapan yang humanis, aplikatif, dan produktif.
2. Menyelenggarakan penelitian dalam bidang Pemikiran Politik Islam berbasis Islam Terapan serta mempublikasikan di jurnal nasional.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pemikiran politik Islam berbasis nilai-nilai Islam Terapan yang humanis, aplikatif, dan produktif.

Address:

Jl. Gondangmanis No.51, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kec. Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59322

Our Mail Addrees

hmpsppiiainkudus@gmail.com