Penyerahan Penghargaan kepada salah seorang peserta lomba oleh Juri Aizatun Nissak. (foto/panitia). |
120 mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh Indonesia ikuti
lomba pidato secara daring. Pengumuman peserta pemenang lomba disampaikan pada
Rabu (19/10/2022). Lomba ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pekan
kebangsaan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Study (HMPS) Pemikiran
Politik Islam (PPI) IAIN Kudus.
Salah seorang juri lomba pidato, M. Nur Rofiq Addiansyah
mengaku sangat terkesan dengan antusiasme peserta lomba, meski terpisah dengan
jarak tidak mengurangi semangat mahasiswa untuk menorehkan prestasi.
“ Peserta lomba bukan hanya mahasiswa Kudus, tetapi
juga mahasiswa asal Bogor, Jakarta dan Sumatera,” tuturnya.
Novia
Alfiyanti selaku penanggung jawab lomba mengatakan penggunaan tema “Nilai-nilai
Pancasila dalam Berbangsa dan Bernegara” bertujuan agar para generasi muda
lebih memahami nilai-nilai penting yang terkandung dalam Pancasila guna
nantinya dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
“ Jika temen-temen mahasiswa ingin ikut lomba ini,
maka harus tahu nilai-nilai dalam Pancasila. Hal itu sekaligus menjadi dorongan
bagi temen-temen untuk belajar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Novia menyebutkan terdapat (6) enam
aspek yang menjadi penilaian dalam lomba. Pertama, Kesesuaian tema. Materi
pidato haruslah sesuai dengan tema yang digunakan. Kedua, Kebermaknaan tuturan.
Ketiga, ketepatan ekspresi
tubuh ketika menyampaikan.
Keempat, keakuratan dan keluasan gagasan. Ide yang
disampaikan dalam pidato. Kelima, Kelancaran. Gaya bicara yang lugas, jelas dan
mudah difahami. Keenam, penggunaan kata dan kesinambungan. Diksi kata yang
tepat dapat mempermudah makna pesan yang ingin disampaikan.
“ Karena prosesnya daring, maka peserta lomba harus mengirimkan
video pidatonya ke pada panitia yang bertugas. Kemudian akan diserahkan kepada
dewan juri untuk diseleksi,” ujarnya.
Sholehudin mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Hamka, Jakarta. sekaligus peraih juara pertama
mengatakan awal mula mengikuti lomba ini karena melihat unggahan pamflet di akun instagram, lalu tertarik untuk melatih soft skill.
“ Informasinya
dari postingan instagram, lalu memutuskan untuk ikut lomba suapaya dapat meraih
prestasi dan meningkatkan kemampuan,” tuturnya ketika
dihubungi melalui pesan whatsApp.
Sholehudin mengaku bangga karena pidatonya yang berjudul “mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari” dapat bersaing dengan banyaknya peserta lomba. prestasi ini menurut Sholehudin merupakan motivasi bagi dirinya terus
berkarya.
“ Bagi temen-temen
jangan patah semangat dan teruslah mencoba, karena jika yang kita inginkan sekarang
belum tercapai tetapi suatu saat pasti tercapai,” ungkapnya.
Kontributor: Ahmad Nur Ichsan (Pengurus HMPS PPI 2022, Divisi Media Informasi dan Komunikasi)
0 Comments:
Post a Comment