Sebagai mahasiswa politik, tentunya harus bisa memiliki sebuah karya tulis ilmiah yaitu berupa jurnal. Pada Selasa, 12 Oktober 2021, HMPS Pemikiran Politik Islam mengadakan seminar di Gedung SBSN lt. 1 dengan tema “Pelatihan Penulisan dan Publikasi Karya Ilmiah”. Pemaparan materi tersebut disampaikan oleh kedua narasumber yang sangat luar biasa dalam bidang karya tulis, yaitu pemaparan materi pertama disampaikan oleh Bapak Dr. Ozi Setiadi, S,Sos., M.A. Pol. dan pemaparan materi kedua disampaikan oleh Bapak Muhammad Hasan Syamsudin, M.IP. dan diakhir acara ditutup dengan segudang motivasi dari Ibu Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si. Dalam jalannya seminar tersebut dipandu oleh Mochammad Ariq Ajaba selaku moderator dan Umi Zufharoh selaku MC.
Pemaparan materi pertama disamapaikan oleh Bapak Ozi Setiadi, S.Sos., M.A.Pol mengenai bagaimana Memahami Tata Cara Mempublikasikan Artikel Ilmiah di Jurnal Bereputasi. Mahasiswa ketika memiliki sebuah artikel / makalah apakah hanya sebatas disimpan atau akan mempublikasikannya. Tentu jawaban beliau adalah harus bisa dipublikasikan.
Menurut beliau (Bapak Ozi), syarat utama dari publikasi jurnal adalah memiliki artikel sendiri. Makalah dari tugas kuliah dapat memiliki potensi untuk dipublikasikan apabila syarat dan gayanya sesuai dengan jurnal yang dituju. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih jurnal, diantaranya:
1. Indeksasi Jurnal
Yaitu mencerminkan kualitas sebuah jurnal. Biasanya didapat dari jurnal berindeks Sinta.
2. Fokus dan Sekup
Adapun sekup dari jurnal, bahwa judul dan materi jurnal tidak boleh berada dari luar bidang studi. Sedanhkan sekup jurnal berkaitan dengan wilayah kajiannya.
3. Gaya Selingkung
Perlunya identifikasi dari author dalam gaya selingkung yang akan dibuat. Biasanya menyesuaikan dengan jurnal yang akan dituju.
4. Tahapan Menulis di Jurnal
Setelah ketiga itu, yanh harus diperhatikan adalah author membuat akun untuk mengirim jurnal yang dituju. Pastikan selalu memantau email guna mengetahui perjalanan artikel. Kemudian author tidak boleh mengirimkan naskah yang sama pada jurnal yang berbeda sebelum diputuskan bahwa naskah diterima atau ditolak.
Selanjutnya pemaparan materi kedua disampaikan oleh Bapak Muhammad Hasan Syamsudin, M.I.P. mengenai bagaimana memahami “Tata Cara Penulisan Artikel Ilmiah Jurnal”. Apa pentingnya mahasiswa menulis artikel ilmiah? Mahasiswa dianggap mampu berpikir secara akademis, kritis, logis dan sistematis, sebagai indikator baru yang lebih teruji, menjadi bekal mahasiswa untuk menyusun curicullum vitae dan menjadi syarat kelulusan mahasiswa pada level sarjana. Stuktur artikel ilmiah terdiri dari judul, abstrak, pendahuluan, teori, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan referensi. Dalam menentukan judul harus mencerminkan pokok masalah dalam sebuah tulisan dan konsep/teori yang familiar dalam kajian sosial politik. Selanjutnya dalam menyusun abstrak ditulis tidak boleh lebih dari 250 kata termasuk keywords dan susunan abstrak terdiri dari pengantar, tujuan penulisan, metode, ringkasan penelitian dan kata kunci.
Kemudian dalam menyusun pendahuluan harus ada pengantar tentang konteks sosial politik, penjelasan, pernyataan dan pertanyaan penelitian. Teori dapat berupa penjelasan sebab akibat, hubungan antar variable dan pengelompokan. Dalam menyusun metode harus tau jenis penelitian yang dilakukan dan cara yang didapat. Hasil penelitian dapat berupa tabel dan grafik dengan tambahan narasi dan pembahasan dalam karya ilmiah berisi tentang pemaknaan peneliti atas dasar hasil penelitian. Kemudian kesimpulan yang merupakan jawaban ringkas atas rumusan masalah penelitian dan yang terakhir tentang menyusun referensi, ketika menyusun referensi harus mengetahui tentang model pengutipan sumber dan penulisan yang diinginkan. Gunakan reference management tools seperti mendeley dan zotero sehingga penulisan lebih mudah dan terorganisir, sejauh ini mahasiswa lebih banyak yang menggunakan mendeley daripada zotero.
Pada akhir acara ditutup dengan segudang motivasi oleh Ibu Dr. Siti Malaiha Dewi, S.Sos., M.Si. selaku Kaprodi Pemikiran Politik Islam IAIN Kudus. Beliau mengatakan bahwa karya ilmiah tidak hanya berupa jurnal, karya ilmiah dapat berupa artikel dan esai. Dalam civitas akademika baik mahasiswa ataupun dosen harus memiliki sebuah karya ilmiah yang nantinya akan menjadi identitas mereka. Penulian Jurnal ada beberapa tahapan dari sinta 5 hingga sinta 1 yang merupakan peringkat tertinggi dari sebuah penulisan karya. Ketika menulis sebuah karya ilmiah, penulis dan pengelola artikel harus dari 5 benua. Sebagai mahasiswa politik bisa juga berkolaborasi dengan dosen yang nantinya akan di publish dalam jurnal politea, bahkan misal menginginkan menulis sendiri nantinya bisa bekerjasama dan dapat dipublish di jurnal politea, jurnal ekonomi maupun jurnal hukum di IAIN Kudus. Beliau berpesan bahwa kegiatan ini akan sia-sia apabila mahasiswa tidak ada yang menghasilkan karya ilmiah dan yang diaplikasikan hanya teori saja, maka dari itu mahasiswa harus mem-follow up kegiatan ini dan mulai menciptakan sebuah karya yang nantinya akan dikenal oleh masyarakat.
Kontributor : Sri Lestari Vitta Ningsih (Mahasiswa PPI’19)
Fani Suci K. (Mahasiswa PPI’19)
Editor : Mochammad Ariq Ajaba (Mahasiswa PPI’19)
0 Comments:
Post a Comment